Contoh Narrative Text Fairy Tale - The Prince Frog


narrative text fairy tale - the prince frog
via pinterest.com

Orientation

One upon a time, there was a prince who was cursed by a witch to be a frog.
The curse would be over if someday there was a girl kissed him.
The prince frog lived from one river to river to find someone who would kiss him.
One day, he chose to live at the river near the castle far away from his home town.

Complication

At that castle, there was a king with three daughters.
Each of those daughters was given a golden ball to be kept carefully.
If any of the princesses who loss that golden ball, so the king would give death punishment. He could do this even for his daughters. Each of those princesses kept the golden ball carefully.
One day, one of the princesses, the most beautiful one, lost his golden ball when she played it near the river.
The ball felt in the river and the princess did not know how to get it back.
She cried near the river and she was very afraid if her father would punish her.
A frog heard that crying and then came to see what had happened.
The frog said, “Oh, dear princess, what makes you cry?”
The princess answered, “I lost my golden ball in this river and I don’t know how to take it.”
The frog said, “I can help you.”
The princess said, “Oh, really?”
The frog said, “Yes, but...”
The princess said, “But what? I can give everything if you can bring back my golden ball to me.”
The frog said, “Everything?”
The princess said, “Yes, Everything, money, home, gold, land...but you have to bring me that golden ball first.”
The frog said, “It is easy, but I’m not sure you will give what I want.”
The princess said, “Just tell me what you want after you get that golden ball.”
The frog said, “I want to marry you.”
The princess did not think about it because she was too worried about the ball and she said yes without any intention to accede the frog’s demand.
The princess said, “Yes, that is easy, just hurry up find me that golden ball.”
The frog said, “In a minute, princess.”
The frog swam into the river and in a minute he brought the golden ball to the princess.
The frog said, “Here is your golden ball my princess, take it.”
The princess said, “Oh thank you frog.”
After took the ball from the frog the princess was so very happy and she forgot about her promise. She run happily and leaved the frog alone.
One day, the frog came to the castle and met the king. The frog said to the king that he came to marry one of the king’s daughters. The king laughed loudly.
The king said, “are you kidding me, oh little poor frog?”
The frog said, “No my lord, your daughter promised me that.”
The king said, “Which one?”
The frog said, “The most beautiful one.”
The king said, “Why did she promise that silly thing?”
The frog said, “Because I give the missing golden ball to her.”
The king called her beautiful daughter and asked her about the truth.
The king said, “Was that true that you promised to this frog, my princess?”
The princess said, “Yes but I did not say it seriously, father, because it is a frog and impossible for me to marry that frog.”
The king said, “Then you have to do that.”
The princess said, “But, father...it is a silly thing. I will not marry a frog.”
The king said, “Without this frog you would lose your golden ball and it means that I would give you death punishment. And if you do not marry this frog then I will give you death punishment.”

Resolution

The princess was so sad and shy but she could not do anything more except kept her promise to marry the frog.
Finally, the princess wanted to marry that frog without any wonderful party in the castle. The king led the ceremony in the castle hall which was attended only by people in the castle only.
The King said, “Now, both of you are husband and wife. You have to kiss to each other to end this ceremony.”
After the frog and the princess kiss each other, something happened. The frog changed into a handsome young man and everybody in that room were shocked.
“Who are you young man?” The king asked.
“I am a prince who was cursed to be a frog by a witch several years ago my lord. I would change into human again if there is a girl wants to kiss me. Today, this cursed is over. After this, the princess, my wife, will be the queen of my kingdom.” the prince said.
All people in that room were so happy to hear that. Finally, the prince frog and the princess were happy ever after.
# # # # #

Terjemahan Bahasa Indonesia (Arti) Narrative Text Fairy Tale - Pangeran Kodok

Orientasi

Pada suatu masa, ada seorang pangeran yang dikutuk oleh seorang penyihir menjadi seekor katak.
Kutukan tersebut akan berakhir jika suatu hari ada seseorang gadis yang menciumnya.
Pangeran katak itu tinggal dari sungai ke sungai untuk menemukan seseorang yang akan menciumnya.
Suatu hari, ia menetap di sebuah sungai di dekat istana yang sangat jauh dari tempat asalnya.

Komplikasi

Di kerajaan tersebut, ada seorang raja yang memiliki tiga puteri.
Masing-masing putri tersebut diberi sebuah bola emas yang harus dijaga dengan hati-hati.
Jika ada yang menghilangkan bola tersebut, maka sang raja akan memberikan hukuman mati. Sang raja sanggup melakukannya meski terhadap puteri-puterinya. Masing-masing dari puteri tersebut menjaga bola emas tersebut dengan hati-hati.
Suatu hari, salah satu puteri raja yang memiliki paras paling cantik kehilangan bola emasnya ketika ia bermain di dekat sungai.
Bola itu jatuh di sungai dan sang puteri tak tahu harus bagaimana untuk mengambilnya.
Ia menangis di dekat sungai itu dan sangat takut jikalau ayahnya akan menghukumnya.
Seekor kodok yang medengar tangisannya datang mendekat.
Sang kodok berkata, “Apakah gerangan yang membuatmu menangis wahai sang puteri?”
Sang puteri menjawab, “Aku kehilangan bola emasku di sungai ini dan aku tak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkannya kembali.”
Sang kodok berkata, “Aku bisa membantumu.”
Sang puteri berkata, “Benarkah?”
Sang kodok berkata, “Iya, tapi...”
Sang puteri berkata, “Tapi apa? Aku bisa memberikan apapun kepadamu jika kamu bisa memberikan bola emas itu kepadaku”
Sang kodok berkata, “Segalanya?”
Sang puteri berkata, “Iya, segalanya, uang, rumah, emas, tanah...tapi kamu harus membawa bola emas itu padaku.”
Sang kodok berkata, “Itu hal yang mudah, tapi aku tidak yakin kamu bisa mengabulkan permintaanku.”
Sang puteri berkata, “Katakan saja padaku apa yang kamu mau setelah kamu mendapatkan bola emas itu.”
Sang kodok berkata, “Aku ingin menikahimu.”
Sang puteri tidak memikirkan hal itu dengan baik karena ia terlalu khawatir dengan bola emasnya dan ia berkata iya tanpa berniat untuk mengabulkan permintaan sang kodok.
Sang puteri berkata, “Iya, itu mudah, cepatlah temukan bola emas itu.”
Sang kodo berkata, “Tunggu sebentar, puteri.”
Sang kodok berenang ke dalam sungai dan dalam sekejap ia telah membawa bola emas itu kepada sang puteri.
Sang kodok berkata, “Ini bola emasmu sang puteri, ambillah.”
Sang puteri berkata, “Terimakasih banyak wahai kodok.”
Setelah mengambil bola itu dari sang kodok, sang putri sangat senang dan lupa akan janjinya. Ia berlari kegirangan dan meninggalkan sang kodok sendirian.
Suatu hari sang kodok mendatangi istana dan bertemu sang raja. Kodok itu berkata kepada sang raja bahwa ia datang untuk menikahi salah satu dari puteri raja. Sang raja tertawa terbahak-bahak.
Sang raja berkata, “Apa kamu becanda padaku, oh kodok kecil yang malang?”
Sang kodok berkata, “Tidak paduka, puteri paduka yang menjanjikan hal itu pada saya.”
Sang raja berkata, “Yang mana?”
Sang kodok berkata, “Yang paling cantik paduka.”
Sang raja berkata, “Kenapa ia menjanjikan hal konyol itu padamu?”
Sang kodok berkata, “Karena aku memberikan padanya bola emas yang telah hilang.”
Sang raja memanggil puterinya yang paling cantik dan menanyakan tentang kebenarannya.
Sang raja bertanya, “Apakah benar bahwa kamu telah berjanji pada kodok ini, puteriku?”
Sang putri menjawab, “Benar ayah, tapi aku tak sungguh-sungguh mengatakannya karena ia hanyalah kodok dan tak mungkin aku menikahi seekor kodok.”
Sang raja berkata, “Maka kamu harus menepati janjimu.”
Sang puteri berkata, “Tapi ayah...ini konyol. Aku tak akan menikahi seekor kodok.”
Sang raja berkata, “Tanpa kodok ini kamu telah kehilangan bola emas dan itu artinya aku akan memberikan hukuman mati kepadamu dan jika kamu tidak menikah dengan kodok ini maka aku akan menghukummu.”

Resolusi

Sang puteri sangat sedih dan malu tapi ia tak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menepati janjinya untuk menikah dengan sang kodok.
Akhirnya sang puteri mau menikahi sang kodok tanpa dengan mengadakan pesta meriah di istana. Sang raja memimpin upacara pernikahan di aula istana yang hanya dihadiri oleh orang-orang di kerajaan itu saja.
Sang raja berkata, “Sekarang kalian adalah suami istri. Kalian harus berciuman untuk mengakhiri upacara ini.
Setelah sang mereka berdua berciuman, sesuatu terjadi. Sang kodok berubah menjadi pemuda yang tampan dan semua orang dalam ruangan itu kaget.
“Siapa kamu wahai pemuda?” sang raja bertanya.
“Saya adalah pangeran yang dikutuk menjadi seekor kodok oleh penyihir, paduka. Kutukan akan berakhir jika ada seorang gadis yang mau mencium saya. Hari ini kutukan tersebut berakhir. Setelah ini, sang puteri, istriku, akan menjadi ratu di istanaku.” Kata sang pangeran.


Semua orang di ruangan itu sangat senang mendengarnya. Akhirnya sang pangeran dan sang putri menjadi pasangan yang berbahagia selamanya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url